Rabu, 26 Mei 2010

Referensi Buku Penulisan Ilmiah

2.1 Kerangka Teori
2.1.1 Pengertian Studi Kelayakan Bisnis
Menurut Husein Umar ( 1997 ), studi kelayakan bisnis adalah suatu penelitian tentang layak atau tidaknya suatu bisnis. Maksud layak atau tidak layak di sini adalah perkiraan bahwa usaha akan dapat atau tidak dapat menghasilkan keuntungan yang layak bila telah dioperasionalkan.
Mengenai pengertian untung itu sendiri berbeda antara pihak yang berorientasi pada keuntungan ekonomi seperti pengusaha dan yang berorientasi pada keuntungan non-ekonomi, seperti pemerintah dan lembaga-lembaga nirlaba lainnya.
Analisis yang dilakukan dalam studi kelayakan bisnis mencakup banyak aspek yang dikerjakan, tetapi penulis di sini lebih memfokuskan pada aspek keuangan atau aspek finansialnya. Dari sisi keuangan, usaha dikatakan sehat apabila dapat memberikan keuntungan yang layak dan mampu memenuhi kewajiban finansialnya.

2.1.2 Capital Bugedting
Dikatakan oleh Bambang Rianto ( 2001 ), perusahaan mengadakan investasi dalam aktiva tetap adalah juga dengan harepan bahwa perusahaan akan memperoleh kembali dana yang diinvestasiakan. Setiap usulan pengeluaran modal selalu mengandung dua aliran kas (cash flow), pertama aliran kas keluar neto, yaitu yang diperlukan untuk investasi baru. Kedua aliran kas masuk neto, yaitu sebagai hasil dari investasi baru tersebut atau bisa disebut dengan proceed.
Dari aspek-aspek yang telah dijelaskan diatas kita perlu mengetahui usulan yang diterima dalam usulan investasi. Maka dibutuhkan alat analisis yang menspesifikasi maksud diatas. Alat analisis yang bisa digunakan dalam pengangaran modal adalah sebagai berikut :
1. Payback Period
Suatu period yang diperlukan dapat menutup kembali pengeluaran investasi dengan menggunakan proceed atau aliran kas neto. Apabila proceed yang diterima setiap tahunnya sama maka payback period dari suatu investasi dapat dihitung dengan cara membagi jumlah investasi dengan proceed tahunan.

2. Net Present Value
Nilai sekarang dari suatu aliran kas adalah nilai sekarang dari suatu jumlah aliran kas dimasa yang akan datang melalui pendiskontoan atas aliran kas dimasa yang akan datang tingkat suku bunga diharapkan, selama period tertentu ( Ridwan S.Sundjaja, 2003) proceed / aliran kas bersih yang terdapat dalam NPV adalah Proceed atau cash flow yang didiskontokan atas dasar biaya modal atau rate of return yang diinginkan. ( Bambang Rianto, 1992 )
3. Profitability Index
Metode ini menghitung perbandingan antara nilai sekarang penerimaan-penerimaan kas bersih dimasa datang dengan nilai sekarang investasi.
4. Internal Rate of Return
Tingkat bunga yang akan menjadikan jumlah nilai sekarang dari proceed yang diharapkan akan diterima sama dengan jumlah nilai sekarang dari pengeluaran modal. Biasanya meode ini dicari dengan cara trial and error.
Proyek investasi umumnya memerlukan dana yang cukup besar dan dengan tidak langsung mempengaruhi perusahaan dalam jangka panjang. Karenanya perusahaan perlu berhati-hati dalam melakukan studi agar jangan sampai dana yang telah diinvestasikan dalam proyek tersebut tidak menguntungkan. Secara ringkas tujuan diadakan studi kelayakan adalah menghindari keterlanjuran penanaman modal yang terlalu besar untuk kegiatan yang ternyata tidak menguntungkan.
Studi kelayakan ini akan memakan biaya, tetapi biaya tersebut relatif kecil bila dibandingkan resiko kegagalan suatu proyek yang menyangkut investasi dalam jumlah besar, ada pula sebab lain yang mengakibatkan suatu proyek yang ternyata kemudian menjadi tidak memungkinkan (gagal), sebab itu bisa berwujud karena kesalahan perencanaan, kesalahan dalam menafsirkan pasar yang tersedia, kesalahan dalam memperkirakan teknologi yang tepat pakai dan kesalahan dalam memperkirakan kebutuhan tenaga kerja dengan tersedianya tenaga kerja yang ada. Oleh karena itu dalam menjalankan suatu proyek atau usaha perlu diperhatikan tujuan studi kelayakan.


2.1.3 Pengertian Investasi
Pengertian atau pemahaman tentang manfaat yang bisa diperoleh dari kegiatan investasi adalah penyerapan tenaga kerja, peningkatan output yang dihasilkan, penghematan deviasa ataupun penambahan devisa, dalam menggunakan pengertian proyek investasi sebagai suatu rencana untuk menginvestasikan sumber-sumber data yang bisa dinilai secara cukup independent.
Menurut (Soetanoe Kerto Negoro, 1995, hal 15) mengatakan : “Investasi adalah setiap wahana dimana ditempatkan dengan memelihara atau menaikkan nilai dan memberikan hasil (return) yang positif dimasa yang akan datang”. Dan menurut (Suad Husnan, 2000, hal 5), mengatakan “Investasi adalah penanaman sumber daya untuk mendapatkan hasil dimasa yang akan datang.

Usulan Investasi dan Pemilihan Alternatif
Ada berbagai cara dalam menggolongkan usulan investasi, salah satunya penggolongan usulan yang didasarkan menurut kategori, sebagai berikut :
(Bambang Rianto, 1995, hal 121) :
1. Investasi penggantian, adalah penggantian aktiva yang sudah harus diganti dengan yang baru.
2. Investasi dengan penambahan kapasitas, sering juga bersifat penggantian.
3. Investasi penambahan jenis produk baru, yaitu investasi untuk menghasilkan produk baru disamping tetap memproduksi yang lama.
4. Investasi lain-lain, yaitu investasi yang tidak termasuk dalam tiga golongan diatas.

2.1.4 Pengertian Cash Flow
Menurut Syafarudin Alwi (1993) pengertian “ Cash flow atau proceed adalah operating after taxes plus depresiasi.
Menurut Bambang Rianto (1997) mengapa ada berbagai cara penilaian usul investasi didasarkan pada aliran kas ( cash flow ) dan bukan keuntungan yang dilaporkan dalam buku karena itu sangat sederhana, yaitu bahwa untuk dapat menghasilkan keuntungan tambahan kembali. Dan kita mengetahui bahwa keuntungan yang akan dilaporkan dalam buku, belum tentu sama dengan jumlah kas yang ada. Sehingga dengan demikian junlah kas dalam perusahaan belum tentu sama dengan jumlah kas yang ada. Jumlah kas yang ada dalam perusahaan belum tentu sama dengan jumlah keuntungan yang akan dilaporkan dalam buku.
Ada berbagai cara penilaian usulan investasi didasarkan pada aliran kas bukan pada keuntungan yang dilaporkan dalam buku. Hal ini dikarenakan untuk mendapatkan keuntungan tambahan bagi perusahaan dan juga perusahaan harus menpunyai kas untuk ditanamkan kembali. Setiap usulan pengeluaran modal selalu mengandung dua macam aliran kas yaitu :
1. Aliran kas yang keluar netto( net outflow of cash ) yaitu yang diperlukan untuk investasi baru.
2. Aliran kas yang masuk netto ( net inflow of cash ) yaitu sebagai hasil dari investasi baru tersebut, sering pula disebut “net cash proceeds” atau hanya “proceeds”,
( Bambang Rianto,1995,hal 122 )
Ada yang membagi dalam tiga kelompok,yaitu :
a. Initial cash flow ( aliran kas permulaan ) yaitu pengeluaranpengeluaran untuk investasi pada awal priode.
b. Operasional cash flow (aliran kas operasional ) yaitu aliran kas yang timbul selama proyek berjalan.
Terminal cash flow ( aliran kas terminal ) yaitu aliran yang akan diterima pada akhir usaha atau proyek.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pengikut