Rabu, 26 Mei 2010

Pendahuluan Penulisan Ilmiah

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah
Dalam kehidupan sehari-hari kita sering menjumpai berbagai jenis usaha atau kegiatan produksi baik yang menghasilkan barang atau jasa. Namun jenis-jenis usaha yang menghasilkan barang lebih sering kita lihat dan secara langsung dapat kita rasakan manfaatnya dibandingkan dengan hasil dari usaha yang bergerak dalam bidang jasa.
Ternyata tanpa kita sadari seringkali kita menemui produk yang berupa jasa. Seperti usaha furnitur, dengan berkembangnya gaya hidup, furnitur bukan lagi sebuah barang mewah melainkan sebuah kebutuhan rumah tangga, hal ini membuat banyaknya usaha furnitur bermunculan dengan kualitas yang berbeda-beda. Dengan adanya fenomena ini penulis ingin merumuskan dan mengevaluasi hasil dari investasi yang telah direalisasikan oleh Bpk.Mustaqin selaku pemilik UD. Sumber Jati Makmur yang bergerak dalam usaha furnitur. dan berdasarkan latar belakang dari masalah tersebut, penulis memberikan judul “EVALUASI KELAYAKAN INVESTASI PADA UD. SUMBER JATI MAKMUR”.

1.2. Rumusan dan Batasan Masalah
Dalam penulisan ini bermaksud dan ingin mengetahui beberapa hal tentang kegiatan usaha tersebut seperti mengetahui apakah investasi yang telah direalisasikan layak atau tidak layak untuk dilanjutkan atau diteruskan. Evaluasi ini dibatasi dengan aspek studi kelayakan bisnis, yaitu aspek keuangan. Untuk mengetahui evaluasi kelayakan dari investasi tersebut penulis menggunakan metode Payback Period (PP), Net Present Value (NPV), Profitability Index (PI) dan Internal Rate of Return (IRR) dengan perkiraan periode investasi selama 5 tahun.

1.3. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi investasi yang telah direalisasikan oleh Bpk. Mustaqin terhadap usahanya UD. Sumber Jati Makmur dan untuk mengetahui apakah usaha ini dapat dikatakan layak atau tidak.

1.4. Manfaat Penelitian
Penulis mengharapkan permasalahan yang telah dirumuskan dapat memberikan manfaat baik dalam pendidikan maupun akademis sebagai contoh kasus yang menguraikan hasil investasi yang dilakukan, manfaat bagi pemilik usaha agar dapat dijadikan bahan evaluasi terhadap usahanya yang telah di investasikan dan sebagai alat untuk mempertimbangkan usaha dapat dikembangkan atau tidak. Bagi pembaca pada umumnya dapat bermanfaat sebagai contoh dari studi kasus yang menggunakan pokok bahasan studi kelayakan bisnis.

1.5. Metode Penelitian
Dalam proses penyusunan penulisan ilmiah ini penulis melakukan observasi ke tempat usaha UD. Sumber Jati Makmur yang telah direalisasikan oleh Bpk. Mustaqin selaku pemilik usaha tersebut.
1.5.1 Objek penelitian
Data di peroleh dari UD. Sumber Jati Makmur yang beralamat di Jl. Raya Sawangan No.23 Depok.

1.5.2 Data / Variabel
Untuk mendapatkan informasi yang akurat, maka penulis menggunakan data investasi, data pendapatan, data keuntungan dan tingkat suku bunga.

1.5.3 Metode Pengumpulan Data
Dalam penulisan ilmiah ini, penulis menggunakan cara pengumpulan data yaitu :
1. Studi Lapangan (Field Research)
Yaitu suatu pengumpulan data informasi primer langsung dari sumber penelitian, adapun cara yang dilakukan adalah sebagai berikut :
a. Observasi, pengamatan secara langsung pada kegiatan dan proses manajemen yang ada hubungannya dengan permasalahan yang akan dibahas.
b. Wawancara, pengumpulan data dan informasi dengan cara berkomunikasi langsung dengan pihak-pihak yang berhubungan langsung maupun tidak dengan permasalahan yang dibahas.
2. Studi Pustaka (Library Research)
Yaitu suatu pengumpulan data dan informasi sekunder dengan cara menggunakan buku-buku literature dan tulisan-tulisan ilmiah lainnya yang berhubungan dengan permasalahan yang akan dibahas.

1.5.4 Alat Analisis
Dalam penulisan ilmiah ini, alat analisis yang digunakan adalah Capital Budgeting atau penganggaran modal dengan menggunakan beberapa metode analisis yaitu Payback Period, NPV, Profitability index dan IRR untuk mengetahui dengan tepat alternatif yang yang ada dan kebijakan yang akan dibuat dalam menentukan kemajuan perusahaan.

Referensi Buku Penulisan Ilmiah

2.1 Kerangka Teori
2.1.1 Pengertian Studi Kelayakan Bisnis
Menurut Husein Umar ( 1997 ), studi kelayakan bisnis adalah suatu penelitian tentang layak atau tidaknya suatu bisnis. Maksud layak atau tidak layak di sini adalah perkiraan bahwa usaha akan dapat atau tidak dapat menghasilkan keuntungan yang layak bila telah dioperasionalkan.
Mengenai pengertian untung itu sendiri berbeda antara pihak yang berorientasi pada keuntungan ekonomi seperti pengusaha dan yang berorientasi pada keuntungan non-ekonomi, seperti pemerintah dan lembaga-lembaga nirlaba lainnya.
Analisis yang dilakukan dalam studi kelayakan bisnis mencakup banyak aspek yang dikerjakan, tetapi penulis di sini lebih memfokuskan pada aspek keuangan atau aspek finansialnya. Dari sisi keuangan, usaha dikatakan sehat apabila dapat memberikan keuntungan yang layak dan mampu memenuhi kewajiban finansialnya.

2.1.2 Capital Bugedting
Dikatakan oleh Bambang Rianto ( 2001 ), perusahaan mengadakan investasi dalam aktiva tetap adalah juga dengan harepan bahwa perusahaan akan memperoleh kembali dana yang diinvestasiakan. Setiap usulan pengeluaran modal selalu mengandung dua aliran kas (cash flow), pertama aliran kas keluar neto, yaitu yang diperlukan untuk investasi baru. Kedua aliran kas masuk neto, yaitu sebagai hasil dari investasi baru tersebut atau bisa disebut dengan proceed.
Dari aspek-aspek yang telah dijelaskan diatas kita perlu mengetahui usulan yang diterima dalam usulan investasi. Maka dibutuhkan alat analisis yang menspesifikasi maksud diatas. Alat analisis yang bisa digunakan dalam pengangaran modal adalah sebagai berikut :
1. Payback Period
Suatu period yang diperlukan dapat menutup kembali pengeluaran investasi dengan menggunakan proceed atau aliran kas neto. Apabila proceed yang diterima setiap tahunnya sama maka payback period dari suatu investasi dapat dihitung dengan cara membagi jumlah investasi dengan proceed tahunan.

2. Net Present Value
Nilai sekarang dari suatu aliran kas adalah nilai sekarang dari suatu jumlah aliran kas dimasa yang akan datang melalui pendiskontoan atas aliran kas dimasa yang akan datang tingkat suku bunga diharapkan, selama period tertentu ( Ridwan S.Sundjaja, 2003) proceed / aliran kas bersih yang terdapat dalam NPV adalah Proceed atau cash flow yang didiskontokan atas dasar biaya modal atau rate of return yang diinginkan. ( Bambang Rianto, 1992 )
3. Profitability Index
Metode ini menghitung perbandingan antara nilai sekarang penerimaan-penerimaan kas bersih dimasa datang dengan nilai sekarang investasi.
4. Internal Rate of Return
Tingkat bunga yang akan menjadikan jumlah nilai sekarang dari proceed yang diharapkan akan diterima sama dengan jumlah nilai sekarang dari pengeluaran modal. Biasanya meode ini dicari dengan cara trial and error.
Proyek investasi umumnya memerlukan dana yang cukup besar dan dengan tidak langsung mempengaruhi perusahaan dalam jangka panjang. Karenanya perusahaan perlu berhati-hati dalam melakukan studi agar jangan sampai dana yang telah diinvestasikan dalam proyek tersebut tidak menguntungkan. Secara ringkas tujuan diadakan studi kelayakan adalah menghindari keterlanjuran penanaman modal yang terlalu besar untuk kegiatan yang ternyata tidak menguntungkan.
Studi kelayakan ini akan memakan biaya, tetapi biaya tersebut relatif kecil bila dibandingkan resiko kegagalan suatu proyek yang menyangkut investasi dalam jumlah besar, ada pula sebab lain yang mengakibatkan suatu proyek yang ternyata kemudian menjadi tidak memungkinkan (gagal), sebab itu bisa berwujud karena kesalahan perencanaan, kesalahan dalam menafsirkan pasar yang tersedia, kesalahan dalam memperkirakan teknologi yang tepat pakai dan kesalahan dalam memperkirakan kebutuhan tenaga kerja dengan tersedianya tenaga kerja yang ada. Oleh karena itu dalam menjalankan suatu proyek atau usaha perlu diperhatikan tujuan studi kelayakan.


2.1.3 Pengertian Investasi
Pengertian atau pemahaman tentang manfaat yang bisa diperoleh dari kegiatan investasi adalah penyerapan tenaga kerja, peningkatan output yang dihasilkan, penghematan deviasa ataupun penambahan devisa, dalam menggunakan pengertian proyek investasi sebagai suatu rencana untuk menginvestasikan sumber-sumber data yang bisa dinilai secara cukup independent.
Menurut (Soetanoe Kerto Negoro, 1995, hal 15) mengatakan : “Investasi adalah setiap wahana dimana ditempatkan dengan memelihara atau menaikkan nilai dan memberikan hasil (return) yang positif dimasa yang akan datang”. Dan menurut (Suad Husnan, 2000, hal 5), mengatakan “Investasi adalah penanaman sumber daya untuk mendapatkan hasil dimasa yang akan datang.

Usulan Investasi dan Pemilihan Alternatif
Ada berbagai cara dalam menggolongkan usulan investasi, salah satunya penggolongan usulan yang didasarkan menurut kategori, sebagai berikut :
(Bambang Rianto, 1995, hal 121) :
1. Investasi penggantian, adalah penggantian aktiva yang sudah harus diganti dengan yang baru.
2. Investasi dengan penambahan kapasitas, sering juga bersifat penggantian.
3. Investasi penambahan jenis produk baru, yaitu investasi untuk menghasilkan produk baru disamping tetap memproduksi yang lama.
4. Investasi lain-lain, yaitu investasi yang tidak termasuk dalam tiga golongan diatas.

2.1.4 Pengertian Cash Flow
Menurut Syafarudin Alwi (1993) pengertian “ Cash flow atau proceed adalah operating after taxes plus depresiasi.
Menurut Bambang Rianto (1997) mengapa ada berbagai cara penilaian usul investasi didasarkan pada aliran kas ( cash flow ) dan bukan keuntungan yang dilaporkan dalam buku karena itu sangat sederhana, yaitu bahwa untuk dapat menghasilkan keuntungan tambahan kembali. Dan kita mengetahui bahwa keuntungan yang akan dilaporkan dalam buku, belum tentu sama dengan jumlah kas yang ada. Sehingga dengan demikian junlah kas dalam perusahaan belum tentu sama dengan jumlah kas yang ada. Jumlah kas yang ada dalam perusahaan belum tentu sama dengan jumlah keuntungan yang akan dilaporkan dalam buku.
Ada berbagai cara penilaian usulan investasi didasarkan pada aliran kas bukan pada keuntungan yang dilaporkan dalam buku. Hal ini dikarenakan untuk mendapatkan keuntungan tambahan bagi perusahaan dan juga perusahaan harus menpunyai kas untuk ditanamkan kembali. Setiap usulan pengeluaran modal selalu mengandung dua macam aliran kas yaitu :
1. Aliran kas yang keluar netto( net outflow of cash ) yaitu yang diperlukan untuk investasi baru.
2. Aliran kas yang masuk netto ( net inflow of cash ) yaitu sebagai hasil dari investasi baru tersebut, sering pula disebut “net cash proceeds” atau hanya “proceeds”,
( Bambang Rianto,1995,hal 122 )
Ada yang membagi dalam tiga kelompok,yaitu :
a. Initial cash flow ( aliran kas permulaan ) yaitu pengeluaranpengeluaran untuk investasi pada awal priode.
b. Operasional cash flow (aliran kas operasional ) yaitu aliran kas yang timbul selama proyek berjalan.
Terminal cash flow ( aliran kas terminal ) yaitu aliran yang akan diterima pada akhir usaha atau proyek.

Pengikut