Senin, 14 September 2009

Produk Pizza Hut Untuk Pasar di Indonesia


Sebagai pelopor restoran pizza di Indonesia di tahun 1980an, franchise Pizza Hut hingga saat ini terus eksis di bisnis retoran fast food di Indonesia. Dengan rotinya yang empuk serta variasi topping dan pasta yang semakin beragam disesuaikan dengan selera pasar, franchise Pizza Hut terus mengutamakan kepuasan para konsumennya. Berkat inovasi yang tiada henti inilah hingga saat ini waralaba restoran pizza Pizza Hut asal Wichita Kansas ini telah hadir di 84 negara dan telah memiliki lebih dari 12.300 unit dan tersebar di seluruh penjuru dunia.

Waralaba Pizza Hut tidak hanya menghidangkan pizza, tetapi juga salad, appetizer, pasta dan dessert. Dan melihat pasar di Indonesia yang mayoritas masyarakatnya adalah muslim, maka sangatlah penting bila produk waralaba Pizza Hut memiliki sertifikat halal dari MUI, dan yang lebih penting buat pasar di Indonesia adalah menu nasinya, karena moto makan orang Indonesia yang mengatakan bahwa "Belum makan jika tidak makan nasi", maka dari pihak marketing Pizza Hut di Indonesia membuat suatu pemecahan masalahnya, dengan membuat menu-menu dari nasi.

Barangkali karena ketergantungan pada nasi itulah pula yang menyebabkan Pizza Hut di Indonesia memperkenalkan menu baru yang dijuluki risotto. Saya katakan dijuluki, karena risotto yang dijual di Pizza Hut bukanlah risotto asli. Risotto Pizza Hut sudah di ubah dengan selera orang Indonesia. Dalam versi aslinya, risotto adalah nasi yang belum tanak. Orang Jawa mengatakannya nglethis. Orang Italia menyebutnya al dente. Orang Jawada an juga rata-rata orang Indonesia lainnya tidak suka nasi nglethis yang belum tanak. Karena itu risotto Pizza Hut dibuat tanak. Kejunya pun tidak terlalu banyak untuk menyesuaikan dengan selera Indonesia.

1 komentar:

Pengikut